Rabu, 22 April 2009

KISAH SA'ADUN RAH.A. DI ANGGAP GILA KARENA KEZUHUDANNYA

syaikh Malik bin Dinar rah.a. bercerita, "Pada suatu hari, aku berjalan melalui sebuah hutan di Basrah. Aku menjumpai Sa'adum rah.a., seorang ahli zuhud yang terkenal sebagai Sa'adun gila. Aku bertanya kepadanya,
"Apa kabarmu?"
Jawabnya, "Apa pendapatmu tentang seorang laki-laki yang sedang bersiap-siap untuk melakukan sesuatu perjalanan panjang di suatu pagi atau sore hari?, dan ia tidak mempunyai perbekalan untuk perjalanan itu. Tidak ada barang-barang, hewan kendaraan. Ia harus menghadap Rabbnya yang Maha Adil dan Pemurah, yang akan mengadili hamba-hamba-Nya.
Pada hari itu ia akan berkata ini dan itu." Sa'adun mulai menangis sedih.
Aku bertanya, "Mengapa engkau menangis?"
Ia menjawab, "Aku menangis bukan karena harus meninggalkan dunia ini, juga bukan karena takut kematian. Tetapi aku menangis karena menyesali hari-hari dalam hidupku yang kulalui tanpa beramal shaleh.
Demi Allah! Aku memangis karena aku hanya memiliki sedikit amalan baik untuk perjalananku yang panjang dan penuh kesukaran ini.
Banyak lembah gelap yang harus kulalui.
Aku hanya memiliki sedikit bekal.
Aku tidak tahu, apakah setelah perjalanan berat itu, aku akan dikirim ke surga atau di lempar ke neraka."
Aku berkata, "Ucapanmu sangat bijaksana, tetapi mengapa orang-orang memanggilmu Sa'adun si gila?"
Ia menjawab, "Apakah kamu pun terperdaya oleh ucapan ahli dunia tentang diriku? Akh! Cintaku kepada Rabbku telah mengilhami jantungku dan menembus hatiku, dagingku, tulangku dan seluruh tubuhku. Cintaku kepada Allah, telah menjauhkan diriku dari dunia ini, sehingga aku terlihat bingung dan membingungkan (sehingga mereka yang gila duniawi memanggilku si gila)."
Aku bertanya, "Mengapa kamu menjauhkan diri dari orang-orang?" (bersunyi diri di hutan).
Ia membaca dua bait sya'ir yang artinya:

"Menjauh dari kumpulan manusia, senantiasa berhubungan erat dengan Rabb. Karena, kamu dapati mereka seperti kalajengking, yang selalu siap menyengatmu dan menyakitimu." (Raudh)

Tidak ada komentar: